Seseorang datang kepada Nabi SAW dan bertanya; 'Ya
Rasulullah, apakah hak anakku ini? Nabi s.a.w. menjawab;' Kau
memberinya nama
yang baik, memberi adab yang baik dan memberinya kedudukan yang baik (
dalam
hatimu ) . ( HR At Tuusy )./1100;243/16.
Tidak diragukan bahwa memberi nama merupakan sesuatu yang
penting dalam setiap masyarakat. Berikut ini adalah beberapa kaidah
bagi
pemberian nama yang patut diperhatikan.
1. Orang tua sebaiknya tidak menunda pemberian nama pada
seorang bayi yang baru lahir. Mereka harus melakukannya sesegera
mungkin, lebih
afdhal selang tujuh hari dari kelahiran.
2. Jika kedua
orang tua bersepakat atas pilihan sebuah nama, itu sangat baik. Tetapi
jika
tidak, menjadi hak bapak untuk memberi nama pada si bayi.
3. Disunnahkan
bagi orang tua untuk memberikan anak nama-nama yang baik, indah dan
bermakna.
a. Beberapa nama
yang terbaik adalah : Abdullah, Abd al-Rahman, dan al-Harith.
b. Nama-nama yang
tersusun dari dua bagian, yang pertamanya adalah �Abd� (hamba)
dipadukan dengan
salah satu nama-nama Allah dipandang sebagai nama yang indah.
c. Anak boleh
juga diberi nama seperti nama-nama nabi.
d. Nama-nama
malaikat, seperti Jibril, sebaiknya dihindari.
e. Nama-nama yang
menyatakan orang sebagai memiliki karakteristik-karakteristik moral
yang utama
seperti suci, jujur, patuh atau bijaksana sebaiknya dihindari.
f. Nama-nama yang
berarti penghambaan pada seseorang selain Allah, seperti Abd al-Husayn
(Hamba
Husayn) atau Abd al-Nabi (Hamba Nabi) haram dalam Islam.
g. Sebaiknya
dihindari nama-nama yang mengindikasikan kesedihan, peperangan dan
kondisi-kondisi yang serupa seperti Huzn, Harb.
h. Elemen-elemen
pokok dari nama lengkap adalah nama awal, nama orang tua dan nama
keluarga.
Setiap anak harus dihubungkan dengan bapaknya dan dipanggil dengan nama
keluarga dari bapaknya. Hal ini juga berlaku bagi perempuan yang telah
kawin
yang ingin tetap menjaga nama keluarganya dan tidak mau melepaskannya
untuk
memakai nama keluarga suaminya. Itu akan berarti penghinaan baginya dan
karenanya harus dihindari.
i. Mempunyai atau
memberi nama yang baik adalah sangat penting, tidak hanya bagi manusia
saja,
juga hal itu diperlukan dalam memberi nama jalan, bundaran, kota.
j. Merubah nama orang atau tempat, jika perlu tidak
sepatutnya ditolak. Bahkan dipandang penting merubah nama-nama yang
terlarang.
Fitnah Ad-Dajjal merupakan fitnah paling dahsyat sepanjang zaman. Demikian pesan Nabi Muhammad saw di dalam sebuah hadits riwayat Imam Ath-Thabrany. “Allah tidak menurunkan ke muka bumi -sejak penciptaan Adam as hingga hari Kiamat- fitnah yang lebih dahsyat dari fitnah Dajjal.” Namun dalam hadits lainnya –menurut Nabi Muhammad saw- ternyata ada lagi yang lebih mengkhawatirkan bagi ummat Islam. ذُكِرَ الدَّجَّالُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَأَنَا لَفِتْنَةُ بَعْضِكُمْ أَخْوَفُ عِنْدِي مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ وَلَنْ يَنْجُوَ أَحَدٌ مِمَّا قَبْلَهَا إِلَّا نَجَا مِنْهَا وَمَا صُنِعَتْ فِتْنَةٌ مُنْذُ كَانَتْ الدُّنْيَا صَغِيرَةٌ وَلَا كَبِيرَةٌ إِلَّا لِفِتْنَةِ الدَّجَّالِ Dajjal disebut-sebut didekat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam lalu beliau bersabda: "Sungguh fitnah sebagian dari kalian lebih aku takutkan dari fitnahnya Dajjal dan tidak ada seseorang dapat selamat dari badai fitnah sebelum fitnah Ad-Dajjal melai...
Komentar
Posting Komentar
Kalau anda punya saran/kritik atau pendapat apa saja mengenai blog ngajidulu silahkan tuliskan komentar anda disini.