1. Data Surat Al - Fatihah.
Surat Al-Fatihah diturunkan di Mekkah (Makkiyah), terdiri dari : 7 ayat, 25 kata, 117 huruf. Menurut urutan mushahaf merupakan surat yang pertama. Sedangkan menurut urutan turunnya Al-Quran menurut Ibn Abbas merupakan surat yang kelima diturunkan setelah surat Al-‘Alaq, Al-Qalam, Al-Muzammil dan Al-Mudatsir.
2. Nama-nama surat Al - Fatihah.
Al-Qurthubiy (1372.1:111) mencatat ada dua belas nama surat Al - Fatihah berdasarkan bermacam riwayat. Kita kutip lima diantaranya yang sangat popular :
(2.1). Al-Fatihah ( Pembukaan )
Karena menurut jumhur ulama merupakan pembukaan kitab Al-Quran.
(2.2). Ummul-Quran ( Induk Al-Quran).
Karena kandungannya merupakan kesimpulan dari segenap kandungan Al-Quran.
(2.3). As-Sab’ul Matsaniy.
(tujuh yang diulang) karena senantiasa diulang-ulang membacanya pada setiap raka’at shalat. Sabda Rasulullah SAW :
عن أبى هريرة رضى الله عنه قال: الحمد لله: أم القران وأم الكتاب والسبع المثانى.
( رواه الترمذى)
Artinya:
Menurut keterangan Abu Hurairah (semoga Allah meridhainya) . Rasulullah SAW. pernah bersabda: Alhamdulillah (Al-Fatihah) adalah : Ummul Quran dan Ummul kitab dan As-Sab’ul matsaniy. (HR.At-Turmudziy) .
Firman Allah swt.:
وَلَقَدْ آتَيْنَاكَ سَبْعًا مِنْ الْمَثَانِي وَالْقُرْآنَ الْعَظِيمَ
Artinya:
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepada engkau (wahai Muhammad) tujuh
ayat yang diulang ulang dan Al-Quran yang agung. (Al-Hijr 15:87).
(2.4). As-Shalah .
Berdasarkan hadits Qudsi :
عن أبى هريرة رضىالله عنه قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول:قال الله عزوجل: قسمت الصلاة بينى وبين عبدى نصفين ولعبدى ما سأل,فإذا قال: الحمد لله رب العالمين, قال الله حمدنى عبدى؛وإذا قال :الرحمن الرحيم؛قال الله أثنى على عبدى.فإذا قال: مالك يوم الدين؛قال الله مجدنى عبدى وقال مرة فوض إلى عبدى. فإذا قال:إياك نعبد وإياك نستعين؛ قال الله هذا بينى وبين عبدى ولعبدى ما سأل. فإذا قال: إهدنا الصراط المستقيم صراط الذين أنعمت عليهم غير المغضوب عليهم ولا الضالين . قال الله هذا لعبدى ولعبدى ما سأل (رواه مسلم ومالك فى الموطأ وأبو داود والترمذى والنسائى)
Artinya:
Menurut keterangan Abu Hurairah (semoga Allah meredhainya) : Saya pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Allah azza wajalla berfirman: “Aku membagi shalat (Al-Fatihah) antara Aku dan hamba-Ku menjajadi dua bahagian; dan untuk hamba-Ku apa yang dimintanya. Bila hamba-Ku mengucacapkan: Segenap pujian hanya untuk Allah,”Rab” (Pencipta dan pengatur) alam semesta, Allah berfirman:Hamba- Ku telah memuji-Ku. Dan apabila hamba-Ku mengucapkan: “Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang” Allah berfirman: Hamba-ku telah menyanjung-Ku. Apabila hamba-Ku mengucapkan:”Yang menguasai hari kemudian” Berfirman Allah swt.: Hamba-Ku telah memuja-Ku, dan adakalanya Dia berfirman: “Hamba-Ku telah menyerahkan persoalannya kepada-Ku.” Hanya kepada Engkau kami mengabdikan diri, dan hanya kepada Engkau kami memohon pertolongan” Berfirman Allah swt.: “Inilah antara Aku dan Hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa yang dimintanya. Dan apabila hamba-Ku mengucapkan: Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan kehidupan orang-orang yang telah Engkau beri kenikmatan hidup pada mereka, bukan jalan kehidupan orang-orang yang Engkau murkai dan bukan pula jalan kehidupan orang-orang yang sesat. Allah berfirman: “Inilah untuk hamba-ku dan untuk hamba-Ku apa yang dimintnya. ( H.R. Muslim, Malik,Abu Daud, turmudziy, An-Nasaai.).
(2.5). Asy-Syifa’.
(Penyembuh/obat) berdasarkan hadits Nabi SAW :
عن أبى سعيد الخدرى رضى الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: فاتحة االكتاب شفاء من كل سم
( رواه الدارمى)
Artinya:
Menurut keterangan Abu Sa’id al-Khudriy, Rasulullah saw. pernah bersabda: Al-Fatihah merupakan obat dari segala racun (penyakit). (HR.Ad-Darimiy) .
Dan Firman Allah swt.:
وَنُنَزِّلُ مِنْ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
Artinya:
Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penyembuh(pengobata n) dan Rahmat bagi orang-orang yang beriman ( Al-Isra’ 17:82).
Dan firman Allah SWT :
يَاأَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِين
Artinya;
Wahai manusia! Telah datang padamu pengajaran dari Tuhanmu dan penyembuhan (obat) terhadap penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman. ( Yunus 10:57)
3. Keutamaan Al-Fatihah.
Ibnu Katsir (1391.1:22) mengutip tidak kurang dari tujuh belas hadits mengenai keutamaan Al-Fatihah, kita kutip diantaranya :
(3.1). Al-Fatihah merupakan surat yang paling agung dalam Al-Quran.
عن أبى سعيد بن المعلى قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: لأعلمنك أعظم سورة فى القرأن قبل أن تخرج من المسجد قال:فأخذ بيدي فلما أراد أن يخرج من المسجد قلت يا رسول الله إنك قلت لأعلمنك أعظم سورة فى القرأن قال نعم: الحمد لله رب العالمين هى السبع المثانى والقران العظيم الذى أوتيته (رواه البخارى)
Artinya :
Menurut keterangan Abu Sa’id bin Al-Ma’la bahwa Rasulullah SAW, pernah bersabda: “Saya betul-betul akan mengajarkan kepadamu surat Al-Quran yang paling agung sebelum kamu keluar masjid. Ia mengatakan: “ Beliau memegang tangan saya. Ketika beliau akan keluar mesjid, saya katakan : Wahai Rasulullah! Bukankah engkau telah berjanji akan mengajarkan kepada saya surat yang paling agung dalam Al-Quran? Beliau menjawab, “ Ya, :”Aalhamdulillah Rabbil ‘alamin (al-Fatihah) adalah tujuh yang diulang, dan al-Quran yang agung yang diturunkan kepadaku. (HR.Bukhari) .
(3.2). Al-Fatihah tiada tandingannya dalam Taurat, Injil dan Zabur.
عن أبى بن كعب رضى الله عنه قال: فلما دنونا من الباب قلت:أى رسول الله ما السورة التى وعدتنى قال: ما تقرأ فى الصلاة؟ فال: فقرأت عليه أم القرأن قال: والذى نفسى بيده ماأنزل الله فى التوراة ولا فى الإنجيل ولا فى الزبور ولا فى الفرقان مثلها إنها السبع المثانى (رواه الإمام أحمد)
Artinya:
Menurut keterangan Ubai bin Ka’ab RA : “ Tatkala kami sudah dekat kepintu, saya berkata:”Wahai Rasulullah! Mana surat yang telah engkau jajikan kepadaku? Beliau bersabda: Apa yang engkau baca dalam shalat? Berkata Ubai: Maka saya bacakan kepada beliau Ummul Quran. Beliaupun bersabda : ” Demi yang menggenggam jiwaku, Allah tidak pernah menurunkan satu surat seperti Al-Fatihah dalam Taurat, Injil, Zabur dan Furqan. Sesungguhnya dia adalah tujuh yang diulang-ulang. (HR.Imam Ahmad).
(3.3). Al-Fatihah merupakan suatu Nur yang belum pernah diberikan pada para Nabi sebelum Rasulullah saw.
عن ابن عباس قال: بينارسول الله صلى الله عليه وسلم وعنده جبريل,إذ سمع نقيضا فوقه,فرفع جبريل بصره إلى السماء فقال:هذاباب قدفتح من السماء ما فتح قط. قال: فنزل منه ملك فأتى النبىصلى الله عليه وسلم فقال: أبشر بنورين أوتيتهمالم يؤتهمانبى قبلك,فاتحة الكتاب وخواتم سورة البقرة,لم تقرأحرفا منهاإلا أوتيته (رواه مسلم والنسائى)
Artinya:
Ibnu Abbas menceritakan: Ketika kami di samping Rasulullah SAW.waktu itu ada Jibril disamping beliau, beliau mendengar suara diatasnya, lalu Jibril melihat keatas langit seraya berkata:”Ini suatu pertanda bahwa pintu dilangit telah terbuka, yang sebelumnya belum pernah terbuka.Berkata Jibril AS .:”Maka turunlah seorang malaikat dari langit seraya menemui Rasulullah saw. dan berkata:”Bergembiralah dengan kedatangan dua “nur” (cahaya),yang belum pernah diberikan kepada Nabi sebelummu, yaitu: pembukaan kitab (al-Fatihah) dan akhir surat al-Baqarah, Setiap huruf yang engkau baca daripadanya akan mendatangkan nur padamu. (HR.Muslim & an-Nasaai.)
4. Hukum membaca Al-Fatihah dalam Shalat.
Membaca Al-Fatihah dalam shalat hukumnya wajib, karena merupakan salah satu rukun shalat. Sabda Rasulullah SAW:
عن عبادة بن صامت رضى الله عنه قال:قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:لا صلاة لمن لم يقرأ بفاتحة الكتاب ( رواه الجماعة)
Artinya:
Menurut keterangan Ubadah bin Shamit Rasulullah saw.beresabda: Tidak sah shalat bagi siapa yang tidak membaca al-Fatihah. (HR.Jama’ah)
عن أبى هريرة رضى الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:من صلى صلاة لم يقرأ فيها بأم القرأن فهىخداج هى خداج غير تمام (رواه أحمد والشيخان)
Artinya:
Menurut keterangan Abu Hurairah (sempga Allah meredhainya) Rasulullah SAW.. bersabda: Siapa yang mengerjakan shalat tanpa membaca Ummul Quran maka shalatnya kurang, shalatnya kurang (tidak sah). (HH.Bukhari, Muslim,&Ahmad) .
5. Hukum membaca al-Fatihah dibelakang Imam.
Makmum wajib membaca al-Fatihah dibelakang imam “sir” kecuali apabila dia masbuq, jika mendapati imam sedang ruku’ , maka makmum lansung ruku’ tanpa membaca al-Fatihah, karena al-Fatihahnya sudah merupakan tanggungan imam.
“Apabila imam menjahar dalam shalat; Menurut mazhab Malik tidak wajib bagi makmum membaca al-Fatihah dan ayat berdasarkan firman Allah SWT :
وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Artinya:
Dan apabila dibacakan al-Quran, maka dengarkanlah dengan serius dan diamlah, mudah-mudahan Allah akan mencurahkan rahmatNya.( Al-Aa’raf 7:204).
Dan sabda Nabi saw.
(من كان له إمام فقرأة الإمام له قرأة)
Artinya:
Siapa yang mengikuti imam, maka bacaan imam adalah bacaannya.
Sedangkan menurut Imam Asy-Syafi’i sebagaimana dikutip al-Buaithiy, dan imam Ahmad bin Hanbal; Tidak sah shalat siapa yang tidak membaca al-Fatihah setiap rakaa’at, baik sebagai imam ataupun makmum; baik shalat sir maupun jahar.Demikian juga menurut mazhab Malik yang masyhur. Inilah pendapat yang kuat, yaitu pendapat Asy-Syafi’i, Ahmad dan Malik.berdasarkan hadits Nabi saw.:
لا صلاة لمن لم يقرأ بفاتحة الكتاب
( رواه الجماعة)
Artinya:
Tidak sah shalat bagi siapa yang tidak membaca al-Fatihah. (HR.Jama’ah)
من صلى صلاة لم يقرأ فيها بأم القرأن فهىخداج هى خداج غير تمام
(رواه أحمد والشيخان)
Artinya:
Siapa yang mengerjakan shalat tanpa membaca Ummul Quran maka shalatnya kurang, shalatnya kurang (tidak sah). (H.R.Bukhari, Muslim,& Ahmad)(Al-Qurthubiy 1372.1:119).
6. Adab membaca al-Fatihah dalam shalat.
Membaca Al-Quran umumnya dan Al-Fatihah khususnya dalam shalat merupakan dialog atau munajat seorang hamba dengan Allah SWT. karena itu waktu membaca Al-Fatihah dan membaaca ayat-ayat dalam shalat hendaklah kita baca dengan penuh adab sebabagaimana adabnya sebuah dialog, apalagi dialog dengan Allah SWT. Diantara adab membaca Al-Fatihah dan ayat-ayat dalam shalat adalah :
(6.1). Bacalah satu ayat dengan satu nafas,
Dengan arti kata jangan dipertalikan saja membaca dua ayat atau lebih, agar kita dapat menghayati makna setiap ayat yang kita baca dan menghayati pula bahwa kita sedang berdialog atau bermunajat dengan Allah SWT. Demikianlah yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. sebagaimana terungkap dalam hadits-hadits shahih, antara lain kita kutip :
عن قتادة رضى الله عنه قال: سئل أنس رضى الله عنه كيف كانت قرأة النبى صلى الله عليه وسلم فقال:كانت مدا . ثم قرأ: بسم الله الرحمن الرحيم , ويمد بالرحمن ويمد بالرحيم,
(رواه البخارى)
Artinya:
Menurut keterangan Qatadah r.a,:”Pernah Anas r.a. ditanya seseorang tentang bagaaimana bacaan Rasulullah saw., lalu dijawabnya: Bacaan Rasulullah adalah di-panjangkan. lalu membacakan: ( بسم الله الرحمن الرحيم) dengan memanjangkan الرحمن dan memanjangkan pula الرحيم
(HR.Bukhari)
عن أم سلمة أم المؤمنين رضى الله عنهاأنها سئلت عن قراءة رسول الله صلى الله عليه وسلم فقالت:كان يقطع قراءته أية أية: بسم الله الرحمن الرحيم , الحمد لله رب العالمين, الرحمن الرحيم , مالك يوم الدين
(رواه أبوداود وأحمد وغيرهما)
Artinya:
Menurut keterangan Ummu Salamah Ummul mukminin RA. bahwa beliau pernah ditanya seseorng tentang bacaan shalat Rasulullah saw., maka beliau menjelaskan: Rasulullah SAW. membaca satu ayat demi satu ayat dengan terputus putus: Bismillahirrahmanir rahiim… Alhamdulillahirabbi l alamiin. Ar-Raahmanirrahiim, ..Malikiyaumiddi in… (HR.Abdu Daud&Ahmad dll)
Dari kedua hadits diatas dapat kita bayangkan betapa Rasulullah membaca al-Quran dalam shalat dengan penuh perasaan, satu ayat demi satu ayat beliau baca masing masing dengan satu tarikan nafas penuh penghayatan dan penuh adab, layaknya sedang berdialog dan bermunajat dengan Allah swt.
(6.2). Bacalah dengan suara yang lembut, penuh penghayatan.
Sekali lagi ingat, bahwa dalam shalat kita berdialog dan bermunajat dengan Allah Yang Maha Mendengar, karena itu jangan terlalu mengeraskan suara, namun jangan pula terlalu lembut sehingga tidak dapat didengar oleh telinga anda sendiri. Sebaiknya bacalah dengan suara yang sedang, sehingga kalau anda jadi imam jangan menyerupai orang azan, dan kalau anda sendirian jangan mengganggu orang yang shalat atau berzikir sekitar anda.Inilah antara lain yang diingatkan Allah dalam al-Quran:
ولا تَجْهَرْ بِصَلاتِكَ وَلا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلا
Artinya:
Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu, dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara keduanya.(al- Isra’ 110).
Fitnah Ad-Dajjal merupakan fitnah paling dahsyat sepanjang zaman. Demikian pesan Nabi Muhammad saw di dalam sebuah hadits riwayat Imam Ath-Thabrany. “Allah tidak menurunkan ke muka bumi -sejak penciptaan Adam as hingga hari Kiamat- fitnah yang lebih dahsyat dari fitnah Dajjal.” Namun dalam hadits lainnya –menurut Nabi Muhammad saw- ternyata ada lagi yang lebih mengkhawatirkan bagi ummat Islam. ذُكِرَ الدَّجَّالُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَأَنَا لَفِتْنَةُ بَعْضِكُمْ أَخْوَفُ عِنْدِي مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ وَلَنْ يَنْجُوَ أَحَدٌ مِمَّا قَبْلَهَا إِلَّا نَجَا مِنْهَا وَمَا صُنِعَتْ فِتْنَةٌ مُنْذُ كَانَتْ الدُّنْيَا صَغِيرَةٌ وَلَا كَبِيرَةٌ إِلَّا لِفِتْنَةِ الدَّجَّالِ Dajjal disebut-sebut didekat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam lalu beliau bersabda: "Sungguh fitnah sebagian dari kalian lebih aku takutkan dari fitnahnya Dajjal dan tidak ada seseorang dapat selamat dari badai fitnah sebelum fitnah Ad-Dajjal melai...
Komentar
Posting Komentar
Kalau anda punya saran/kritik atau pendapat apa saja mengenai blog ngajidulu silahkan tuliskan komentar anda disini.